>

Sabtu, 01 Juni 2013

Perkembangan pendidikan di tanah jawa sejak jaman kerajaam hindu hingga jaman reformasi

Pendidikan adalah unsur penting dalam kehidupan manusia, dengan pendidikan manusia akan mampu menciptakan kehidupan yang lebih baik dari waktu ke waktu. pendidikan khususnya untuk pulau jawa telah mengalami perkembangan dari masa ke masa, dimulai sejak jaman kerajaan  hingga sekarang. karena itulah sudah sepantasnya bagi kita untuk mengetahui perkembangan pendidikan di pulau jawa. pendidikan di pulau jawann tebagi sebagai berikut ini:

1. Pendidikan masa kerajaan hindu - buddha
Pendidikan masa kerajaan dimulai pada masa kerajaan tarumanegara, sekitar abad ke 5 M. pada masa itu sudah ada lembaga - lembaga pendidikan yang beracuan pada pengetahuan dan pemahaman ajaran agama, pada masa kerajaan hindu tersebut kaum brama sebagai kasta tertinggi merupakan satu - satunya sumber pendidikan dan pengajaran. seluruh pembelajaran dilakukan oleh kaum bramana ini, sistem pendidikan yang digunakan disebut dengan Sistem pendidikan Hindu Buddha dikenal dengan istilah karsyan. Karsyan adalah tempat yang diperuntukan bagi petapa dan untuk orang-orang yang mengundurkan diri dari keramaian dunia dengan tujuan mendekatkan diri dengan dewa tertinggi. Karsyan dibagi menjadi dua bentuk yaitu patapan dan mandala. patapan adalah tempat dimana seseorang mengasingkan diri untuk sementara waktu hingga ia berhasil dalam menemukan petunjuk atau sesuatu yang ia cita-citakan, sedangkan mandala adalah tempat suci yang menjadi pusat segala kegiatan keagamaan, sebuah kawasan atau kompleks yang diperuntukan untuk para wiku/pendeta, murid, dan mungkin juga pengikutnya. 
ciri - ciri pendidikan pada masa ini adalah pengelola pendidikan ialah kaum Brahmana mulai dari tingkat dasar sampai dengan tingkat tinggi, bersifat tidak formal, dimana murid dapat berpindah dari satu guru ke guru yang lain, kaum bangsawan biasanya mengundang guru untuk mengajar anak-anaknya di istana disamping ada juga yang mengutus anak-anaknya yang pergi belajar ke guru-guru tertentu, pendidikan kejuruan atau keterampilan dilakukan secara turun temurun melalui jalur kastanya masing-masing. 

2. Pendidikan masa islam
Pendidikan pada masa perkembangan islam pada masa awalnya bersifat informal, yakni melalui interaksi inter-personal yang berlangsung dalam berbagai kesempatan seperti aktivitas perdagangan, karena lalu lintas perdagangan laut internasional yang melewati wilayah nusantara sudah ramai.sedangkan metode pendidikan yang digunakan berbeda dengan metode pendidikan pada masa kerajaan hindu - buddha, pada masa kerajaan hindu - buddha pendidikan dicirikan dengan metode pendidikan cetralistik. hanya bersumber pada kaum brama saja.
Metode pembelajarannya adalah seorang [murid secara perorangan atau bergantian belajar kepada guru] dan halaqah atau wetonan [guru mengajar sekelompok murid yang duduk mengitarinya secara kolektif atau bersama-sama]. Mereka yang berkeinginan melanjutkan pendidikannya setelah memperoleh bekal cukup dari langgar/ masjid di kampungnya, dapat masuk ke pondok pesantren. Secara tradisional, sebuah pesantren identik dengan kyai [guru/ pengasuh], santri [murid], masjid, pemondokan [asrama], dan kitab kuning [referensi atau diktat ajar]. Sistem pembelajaran relatif serupa dengan sistem di langgar atau masjid, hanya saja materinya kini kian berbobot dan beragam, seperti bahasa, dan sastra arab, tafsir, hadits, fiqih, ilmu kalam, tasawuf, tarikh, dan lainnya. sistem pendidikan pada masa ini tidak terlepas dari peranan walisongo pada masa itu.

lembaga - lembaga pendidikan yang muncul adalah langgar  atau masjid, pondok pesantren dan madrasah.

3. Pendidikan masa kolonial (penjajahan) 
Pendidikan masa kolonial terbagi menjadi dua macam, yaitu pendidikan masa voc dan pendidikan masa pemerintahan hindia belanda. keduanya memiliki ciri - ciri yang berbeda. Pendidikan masa voc selalu berhubungan dengan kepentingan perdagangan, hal ini dapat kita lihat dari lembaga pendidikan (kongsi pendidikan) yang muncul selalu ada sangkut pautnya dengan kepentingan perdagangan itu sendiri. tujuan utama pendidikan pada masa ini adalah untuk memenuhi kebutuhan para pegawai VOC dan keluarganya di samping untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja murah terlatih dari kalangan penduduk pribumi. secara umum lembaga pendidikan pada masa voc ini terdiri dari 6 macam, yaitu sekolah dasar, sekolah latin, sekolah seminari, akademi pelayanan, sekolah cina, dan sekolah pendidikan islam. pendidikan masa pemerintahan hindia belanda sedikit banyak masih bertujuan untuk menciptakan tenaga ahli bagi pemerintahan hindia belanda sendiri. lembaga - lembaga pendidikan yang ada pada masa voc dinilai masih kurang dalam menciptakan tenaga ahli. untuk itu diciptakan aturan tentang penyelenggaraan pendidikan bagi bumiputra (sebutan bagi kaum pribumi indonesia). lembaga pendidikan dimulai sejak kelas 1 lama pendidikan selama 5 tahun, kelas 2 lama pendidikan selama 3 tahun, sekolah rendah yang terbagi menjadi 2 yaitu sekolah rendah berpengantar bahasa belanda khusus untuk anak - anak keturuna eropa, cina dan bangsawan pribumi, selanjutnya sekolah rendah berpengantar bahasa daerah khusus untuk kaum pribumi. sekolah pada tingkat ini terbagi menjadi 4 yaitu
1. Sekolah Bumi Putra kelas II (Tweede klasee) lamanya belajar 7 tahun

2.  Sekolah Desa (Volksschool) lamanya belajar 3 tahun
3. Sekolah Lanjutan (Vorvolgschool) lamanya belajar 2 tahun
4. Sekolah Peralihan (Schakelschool) lamanya belajar 5 tahun
selain sekolah diatas juga ada sekolah menengah dan sekolah kejuruan.
secara umum pendidikan pada masa kolonial dibedahkan berdasarkan tingkat strata sosial yang dimiliki pada masyarakat, ada golongan masyarakat eropa, golongan bumi putra dan golongan pribumi

4. Pendidikan masa pasca proklamasi (orla)
Pendidikan pada masa ini telah dibagi menjadi 4 tingkatan, yaitu sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas dan perguruan tinggi. pendidikan bersifat lebih umum dan terbuka dibandingkan masa penjajahan, dan juga lebih di titik beratkan pada penanaman jiwa nasionalisme bangsa. peralihan dari masa penjajahan ke masa pasca proklamasi mengakibatkan munculnya permasalahan besar di bidang pendidikan, seperti gedung dan sarana pendidikan yang kurang bagus, dan tenaga pengajar yang masih sedikit. 

5. Pendidikan masa orde baru (orba)
Pendidikan yang muncul pada masa ini terbagi menjadi dua yaitu pendidikan agama dan pendidikan umum, jenjang pendidikannya terdiri dari pendidikan pra sekolah, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan tinggi, pendidikan luar biasa,  dan pendidikan luar sekolah (kursus)
sedangkan jenjang pendidikannya sebagai berikut :
Jenis pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas pendidikan umum, pendidikan kejuruan, pendidikan luar biasa, pendidikan kedinasan, pendidikan keagamaan, pendidikan akademik dan pendidikan professional.

6. Pendidikan masa reformasi 

Pendidikan pada zaman reformasi mengalami suatu perkembangan yang pada dasarnya lebih maju daripada pendidikan pada zaman orde baru. Pendidikan pada zaman reformasi mengutamakan pada perkembangan peserta didik yang lebih terfokus pada pengelolaan masing – masing daerah (otonomi pendidikan). Dalam hal tenaga kependidikan diberlakukan suatu kualifikasi profesional untuk lebih meningkatkan mutu pendidikan Indonesia. Sedangkan sarana dan prasarana juga sudah mengalami suatu peningkatan yang baik. Namun daripada hal tersebut pendidikan yang ada di Indonesia masih belum mengalami suatu pemerataan. Ini terlihat dari adanya beberapa sekolah –sekolah terutama di daerah pedalaman masih terdapat keterbatasan dalam berbagai aspek penyelenggaraannya. Dinamika sosial politik Indonesia yang juga berdampak pada perubahan kurikulum merupakan suatu bentuk penyempurnaan dalam bidang pendidikan untuk meningkatan mutu pendidikan di Indonesia. pada masa ini muncul kewajiban bagi masyarakat untuk menyelesaikan pendidikan minimal selama 12 tahun. atau lebih dikenal dengan wajib belajar 12 tahun (dimulai dari sd = 6 tahun, smp = 3 tahun, sma = 3 tahun). perubahan demi perubahan mengenai kurikulum dan sistem pendidikan juga terus terjadi pada masa reformasi ini.